Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

Gunung Payung

Gambar
Desa Poopo yang berada di Kecamatan Ranoyapo, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara punya obyek wisata baru yang sedang viral. Obyek wisata yang sudah di kenal sejak 2015 silam itu bernama Negeri di Atas Awan yang terletak di puncak Gunung Payung, Desa Poopo. Gunung Payung menjadi tempat wisata eksotis dengan pemandangan hamparan awan di kaki gunung. Di tempat ini wisatawan serasa berada di atas awan, tak salah jika tempat ini dijuluki sebagai Negeri di Atas Awan, bahkan pemandangan di sini tidak kalah indahnya dengan Negeri di Atas Awan yang ada di Kampung Lolai, Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Dari atas puncak gunung yang berketinggiannya mencapai 500 mdpl, para turis bisa menyaksikan lanskap alam yang sangat indah dan makin terasa eksotis manakala matahari pagi mulai menampakkan diri, langit berubah warna oranye, merah dan kuning. Sunrise disini sangat indah, itupun kalau kamu beruntung bisa menyaksikannya, karena biasanya sunrise tidak terlihat karena tertutup awan. G

Pantai Lakban

Gambar
  Pantai Lakban  di  Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara  merupakan salah satu potensi wisata yang menjanjikan. Dari  Kota Manado , Anda harus menempuh jarak 3 jam perjalanan dengan menggunakan kendaraan roda empat. Pantai indah di  Sulawesi Utara  memang tidak ada habisnya. Seperti  Pantai Lakban  yang mulai tenar saat ini, meskipun cukup jauh dari  Manado  namun tak sedikit masyarakat  Manado  dan sekitarnya ataupun yang jaraknya lebih jauh lagi dari  Pantai Lakban . Keindahan pantai ditambah dengan pagar pohon kelapa yang memanjang mengikuti garis pantai ini. Pemandangan indah juga terpajang dihadapan pantai, deretan pulau di semenanjung Ratatotok berjajar indah dihadapan pantai. Objek wisata ini cocok untuk menjadi tempat rekreasi karena fasilitas bermainnya yang cukup lengkap. Wisatawan bisa menyewa perahu-perahu untuk berkeliling atau berkunjung ke pulau kecil yang ada di dekat pantai. Termasuk menjelajahi Teluk Buyat dengan pemandangan gugusan karang. Pantai L

Aer Konde

Gambar
Dodoku Aer Konde  adalah tempat wisata yang berada di ratahan tepatnya di wawali pasan berdekatan dengan kantor bupati minahasa tenggara aer konde atau air konde bertempat di kelurahan wawali, kecamatan ratahan kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Asal usul tempat permandian ini adalah dahulu kala ada seorang wanita yang kebetulan menemukan air tersebut, dan ikat konde yang ia pakai terlepas di tempat tersebut, maka terlahirlah nama aer konde  (dalam bahasa Manado). Aer konde adalah salah satu pariwisata yang ada di kabupaten Minahasa Tenggara. Sampai saat ini masih di jaga dan di rawat untuk pariwisata. Air yang jernih dan sejuk membuat para wisatawan banyak sekali yang berkunjung kesini, bukan hanya ingin menikmati indahnya alam yang asli juga para wisatawan dapat mandi di tempat ini. Aer konde yang asli sebenarnya lokasinya berdekatan dengan dodoku aer Konde namun memang orang tua tua kampung sering melarang untuk ke lokasi tersebut.”Tempat permandian ini biasa disebut pendu

Gunung Soputan

Gambar
  Di Minahasa, ada sebuah destinasi wisata yang sedang jadi favorit. Namanya Gunung Soputan. Sejak 2015, pemerintah setempat menjadikannya sebagai obyek wisata unggulan.  “Pariwisata menjadi salah satu program prioritas dari pemkab, dan salah satu objek wisata yang diunggulkan yakni kawasan Gunung Soputan.” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Minahasa Tenggara Robby Sumual seperti dilansir oleh republika.co.id. Untuk itu, Pemkab Minahasa Tenggara telah membangun sejumlah infrastruktur untuk menunjang pariwisata di kawasan Gunung Soputan, Salah satunya membangun jalan langsung ke kaki gunung. Gunung Soputan sendiri menawarkan beberapa destinasi wisata di dalam kawasannya.  Yang pertama adalah air terjun setinggi 15 meter di dekat jalur pendakian.  Lalu ada pula gua peninggalan Jepang. Gunung paling aktif di Sulawesi Utara ini pun memiliki gurun pasir yang instagramable. Selanjutnya ada kawasan Hutan Pinus yang sering dijadikan tempat foto prewedding. Tak ketinggalan  kawah tua G

Pulau Lihaga

Gambar
  Salah satu destinasi yang tidak boleh dilewatkan di Sulawesi Utara adalah Pulau Lihaga. Laut disekitar pulau yang relatif berombak tenang dan air laut yang sejernih kristal berwarna  tosca  dijamin langsung membuat jatuh hati bahkan sebelum menginjakkan kaki ke pulau ini. Pulau Lihaga merupakan pulai yang tak berpenghuni, sehingga keasriannya sangat terjaga. Untuk menikmati keindahan pulau ini ada baiknya sebelum turun dari perahu, mintalah untuk mengelilingi Pulau Lihaga terlebih dahulu. Lalu silakan nikmati pemandangan menakjubkan dari pulau yang berpantai putih ini. Tentu saja, bukan sekadar menarik untuk dikelilingi dari perahu, sambutan pasir putih disepanjang bibir pantai yang terasa lembut ketika kita menginjakkan kaki. Pasirnya begitu bersih dan pepohonannya juga ridang, membuat kita merasa mengunjungi sekeping surga yang jatuh ke bumi. Lebih menarik lagi jika kita mengunjungi pulau seluas 8 hektar ini pada musim kemarau. Pada musim ini para biota laut sedang aktif berkembang

Museum Pinawetengan

Gambar
  Minahasa merupakan bagian dari nusantara yang dikenal memiliki sejarah panjang keberadaannya. Sejarah panjang suku bangsa yang secara administrasi mendiami wilayah Sulawesi Utara ini membentuk tatanan kebudayaan yang adiluhung dan berekses pada terciptanya kesenian tradisional Minahasa. Untuk menjaga dan melestarikan budaya tradisional Minahasa di tengah maraknya kebudayaan pop (popular culture), Yayasan Institut Seni Budaya Sulawesi Utara pada 2009 mendirikan sebuah museum yang bernama Museum Pinawetengan. Museum yang berada di dalam Kompleks Pusat Kebudayaan Sulawesi Utara ini berlokasi di kawasan Tompaso, Sulawesi Utara. Penggunaan nama Pinawetengan bukan tanpa sebab, Pinawetengan merupakan titik sentral dari kebudayaan Minahasa. Pinawetengan dianggap batu suci bagi masyarakat Minahasa, di tempat bebatuan yang berada di perbukitan Tonderukan itulah para leluhur Minahasa duduk berunding dan bermusyawarah. Museum Pinawetengan hanya mempunyai satu ruangan utama, di dalam ruangan ters

Waruga Sawangan

Gambar
  Situs Waruga Sawangan terletak di Desa Sawangan Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Lokasi situs terletak pada koordinat 01°23’30.80″ Lintang Utara dan 124°57’55.00″ Bujur Timur, dengan ketinggian 235 meter di atas permukaan air laut. Kondisi waruga saat ini telah tertata dan dalam keadaan terkumpul atau terkonsentrasi di dalam suatu kompleks. Situs ini berada di belakang perumahan dan lahan penduduk. Waruga-waruga dalam komplek ini terletak pada lahan yang berukuran ±1363 m 2 . Selain itu terdapat lahan sebagai zona penyangga seluas ±6313 m 2 , sehingga luas situs secara keseluruhan adalah ±7676 m 2  termasuk lahan kosong di belakang kompleks waruga dan jalan masuk ke kompleks waruga. Di luar zona inti dan zona penyangga terdapat lahan seluas ±1295 m 2  yang berdiri rumah adat minahasa sebagai museum, aula, tempat parkir, 4 WC dan taman. Jumlah waruga di situs ini sebanyak 143 buah dalam berbagai ukuran yang dikelompokkan antara lain: –      Warug

Pulau Bunaken

Gambar
Kecantikan alam bawah laut pulau yang satu ini selalu membuat wisatawan dari berbagai dunia berdecak kagum. Kaya akan biota laut menjadi penyebab mengapa pulau ini bagaikan sihir bagi para wisatawan yang silih berganti datang. Terumbu karang yang terjaga, jenis ikan cantik aneka warna, sangat mudah ditemukan di pulau yang berada di wilayah Sulawesi Utara ini. Pulau ini bernama Pulau Bunaken, satu dari 4 pulau di Taman Nasional Bunaken yang mendunia. Pulau Bunaken terletak di Teluk Manado bersebelahan dengan Pulau Manado Tua, Pulau Siladen dan Pulau Mantihage. Secara administratif, pulau yang memiliki luas mencapai sekitar 8000 hektar ini masuk dalam wilayah Kota Manado. Menuju ke Pulau Bunaken, wisatawan bisa datang ke pelabuhan Kota Manado atau Pelabuhan Marina yang hanya berjarak 10 menit dari pusat kota. Di pelabuhan ini banyak perahu dan kapal-kapal cepat yang siap membantu wisatawan untuk sampai ke Pulau Bunaken. Biaya sewa perahu berkisar antara Rp900.000-Rp2.500.000. Harga ini t

Bukit Kasih

Gambar
Masyarakat  Sulawesi  pada umumnya, dan masyarakat  Minahasa  pada khususnya mempraktekkan sebuah semboyan dalam kehidupan kesehariannya. Semboyan itu berbunyi “Torang Samua Ba’saudara”, yang artinya “Kita semua bersaudara”.  Semboyan ini juga tercermin pada satu tempat wisata yang juga sudah terkenal sampai ke mancanegara. Tempat wisata tersebut adalah sebuah bukit wisata rohani, sebuah bukit yang berada di kaki Gunung Soputan, bernama  Bukit Kasih .  Bukit Kasih  terletak di  Desa Kanonang  atau sekitar 55 km dari pusat  Kota   Manado ,  Kecamatan Kawangkoan ,  Kabupaten Minahasa ,  Sulawesi Utara . Itulah uniknya  Bukit Kasih , terdapat tempat ibadah dari lima agama di puncak bukit yang harus dicapai melalui ribuan anak tangga ini. Di puncak  Bukit Kasih  ini Anda akan menemukan 5 tempat ibadah dari 5 agama yang diakui di Indonesia, yaitu Masjid (Islam), 2 Gereja (Katholik dan Kristen Protestan), Vihara (Budha), dan Pura (Hindu). Kelima tempat ibadah tersebut dihubungkan dengan akse

Benteng Moraya

Gambar
  Daerah persawahan Tondano, sejak lama dikenal sebagai salah satu kawasan wisata yang menyejukkan bagi wisatawan. Terkenal dengan wisata kulinernya yaitu daerah ‘Boulevard Tondano” serta beragam tempat wisata di seputaran danau Tondano. Kali ini kita akan berkunjung ke salah satu tempat wisata bernilai sejarah tinggi, yang juga terletak di kawasan ini yaitu Benteng Moraya. Bangunan serupa menara pengintai dengan 4 lantai ini, menjulang tinggi seolah mengingatkan era kejayaan Tou Minahasa di zaman dahulu. Tempat wisata ini belum lama dibangun oleh pemerintah kabupaten Minahasa, setelah penemuan beragam kayu pondasi rumah orang Minahasa jaman dulu, serta waruga-waruga di tempat ini. Kini monumen benteng Moraya sudah dibuka untuk umum, bagi yang berminat untuk berkunjung serta belajar sejarah seputar suku Minahasa di zaman dulu, tempat ini wajib Anda kunjungi. Relief Sejarah Orang Minahasa Di sekeliling dinding luar monumen ini, terukir relief yang menceritakan bagaimana awalnya suku Min