Gunung Payung
Gunung Payung menjadi tempat wisata eksotis dengan pemandangan hamparan awan di kaki gunung. Di tempat ini wisatawan serasa berada di atas awan, tak salah jika tempat ini dijuluki sebagai Negeri di Atas Awan, bahkan pemandangan di sini tidak kalah indahnya dengan Negeri di Atas Awan yang ada di Kampung Lolai, Toraja Utara, Sulawesi Selatan.
Dari atas puncak gunung yang berketinggiannya mencapai 500 mdpl, para turis bisa menyaksikan lanskap alam yang sangat indah dan makin terasa eksotis manakala matahari pagi mulai menampakkan diri, langit berubah warna oranye, merah dan kuning.
Sunrise disini sangat indah, itupun kalau kamu beruntung bisa menyaksikannya, karena biasanya sunrise tidak terlihat karena tertutup awan.
Gumpalan awan itu akan terlihat mulai pukul 05.00 wita sampai pukul 09.00 wita. Dari atas gunung ini juga dari kejauhan bisa terlihat Gunung Lokon, Gunung Soputan, Gunung Klabat serta Gunung Lolombulan. Di sini juga terdapat gubuk yang di buat oleh pemilik perkebunan yang menjajakan kopi, teh serta mie instant bagi pengunjung, selain itu disediakan tempat untuk mendirikan tenda bagi wisatawan yang tidak ingin ketinggalan menyaksikan sunrise.
Konon katanya gunung payung ini dahulu pada masa perang Permesta, tentara-tentara atau pasukan gerilya menjadikan tempat ini sebagai tempat berlindung, itulah sebabnya mengapa tempat tersebut diberi nama Gunung Payung.
Di akhir pekan, gunung ini makin ramai didatangi wisatawan, terutama pada hari Jumat dan Sabtu, wisatawan akan membludak sampai sekitar 1000 orang yang datang dari sekitar Desa Poopo dan juga dari luar Desa Poopo.
Dari Manado ke Desa Poopo, Minahasa Selatan ditempuh dengan jarak sekitar 99,9 km dengan waktu tempuh sekitar Tiga jam.Dari Desa Poopo, sebelum menuju ke Gunung Payung, wajib melapor terlebih dahulu di Posko Daseng gunung payung dengan menuliskan nama, alamat serta memberikan uang sumbangan ala kadarnya.
Dari ujung kampung Desa Poopo menuju gunung payung masih harus ditempuh dengan jalan kaki menyusuri sungai-sungai kecil serta hutan rimba. Untuk sampai ke puncak, dibutuhkan waktu sekitar Empat jam lamanya.
Jalan yang ditempuhpun cukup ekstrem, dari awalnya yang landai-landai saja, perjalanan semakin ekstrim karena jalan yang selanjutnya harus dilalui sangat menanjak dengan sudut kemiringan sekitar 30 -45 derajat, ditambah lagi dengan habis diguyur hujan, jalan menjadi sangat licin sehingga perlu kewaspadaan tinggi.
Komentar
Posting Komentar